News  

IPPNU Jatim Gelar Workshop Periksa Fakta: Tingkatkan Skill Digital Kader di Era Media Sosial

WhatsApp Image 2024 12 03 at 11.06.38

Pimpinan Wilayah (PW) Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama (IPPNU) Jawa Timur kembali menunjukkan komitmennya dalam membekali kader muda dengan keterampilan bermedia sosial. Workshop Periksa Fakta bertema “Cek Fakta Sebelum Share Berita” sukses digelar di Universitas Islam Negeri Sayyid Ali Rahmatullah (UIN SATU) Tulungagung pada Minggu (01/12/2024).

Acara ini bertujuan untuk meningkatkan literasi digital di kalangan kader IPPNU sekaligus mengedukasi mereka agar lebih bijak dalam menggunakan media sosial. Kegiatan ini diikuti oleh ratusan peserta dari Pimpinan Cabang (PC) IPPNU se-Jawa Timur yang hadir sebagai bagian dari agenda Rapat Kerja Wilayah (Rakerwil).

Exabytes

Tiga Narasumber Inspiratif Hadirkan Wawasan Mendalam

Workshop ini menghadirkan tiga pembicara berpengalaman yang membagikan wawasan penting terkait media sosial dan literasi digital. Narasumber yang diundang meliputi:

  1. Clara Sinta Pratiwi – Dosen UIN SATU Tulungagung.
  2. Aisyah Nur Afifah Maulidiyyah – Ketua PW IPPNU Jawa Timur.
  3. Citra Ayuningtyas – Wakil Ketua 5 Departemen Jaringan Komunikasi dan Informasi (Jarkominfo).

Mereka memberikan pandangan mendalam tentang pentingnya menjaga etika bermedia sosial, melawan hoaks, serta memanfaatkan media sosial untuk meningkatkan kapasitas diri.

Pentingnya Literasi Digital di Era Digitalisasi

Clara Sinta Pratiwi, dalam sesi pertamanya, menyampaikan bahwa era digital memberikan banyak peluang bagi generasi muda, terutama Gen-Z. Namun, ia juga mengingatkan akan risiko besar yang mengintai, terutama terkait penyalahgunaan data pribadi.

“Era yang serba digital ini banyak memberikan keuntungan bagi Gen-Z. Namun, ada hal-hal yang perlu diperhatikan, salah satunya adalah pengelolaan data pribadi,” ujar Clara.

Ia menambahkan bahwa pengguna media sosial, khususnya generasi muda, harus berhati-hati dalam meninggalkan jejak digital. Kesalahan dalam mengunggah data pribadi atau membuat konten yang tidak etis dapat berdampak buruk di masa depan.

Baca Juga :  Fitur Berburu Koin di Aplikasi Jagat Dihentikan: Beralih ke Misi Jagat untuk Perbaikan Fasilitas Umum

Etika dan Nilai dalam Bermedia Sosial

Ketua PW IPPNU Jawa Timur, Aisyah Nur Afifah Maulidiyyah, juga menekankan pentingnya menjaga keseimbangan antara kehidupan nyata dan dunia digital.

“Generasi muda harus bijak dan memiliki kontrol diri dalam menggunakan media sosial. Jangan sampai media sosial justru mengubah cara kita memandang dunia nyata,” jelasnya.

Menurut Aisyah, media sosial bisa menjadi alat yang bermanfaat jika digunakan dengan bijak. Ia mengajak kader IPPNU untuk memanfaatkan media sosial sebagai sarana menggali ide kreatif yang dapat meningkatkan kualitas diri.

Menepis Hoaks dan Menjadi Garda Terdepan Literasi Digital

Narasumber lainnya, Citra Ayuningtyas, memberikan pesan kepada peserta untuk menjadi benteng dalam melawan penyebaran informasi palsu.

“Generasi muda harus mampu menjadi garda terdepan dalam menepis informasi hoaks. Gunakan media sosial untuk menebar informasi yang aktual dan sesuai dengan perkembangan teknologi,” ungkap Citra.

Ia juga mengajak peserta untuk memanfaatkan media sosial sebagai wadah mengekspresikan diri secara positif, tanpa melupakan nilai-nilai etika yang harus dijaga.

Antusiasme Peserta Workshop

Ratusan peserta yang hadir dari berbagai PC IPPNU se-Jawa Timur sangat antusias mengikuti workshop ini. Mereka merupakan jajaran pengurus seperti Ketua, Sekretaris, dan anggota lainnya yang terlibat aktif dalam diskusi serta sesi tanya jawab.

Workshop ini menjadi momentum penting bagi kader IPPNU untuk meningkatkan keterampilan digital sekaligus memperkuat kemampuan mereka dalam memfilter informasi yang beredar di dunia maya.

Kesimpulan

Workshop Periksa Fakta yang diselenggarakan oleh PW IPPNU Jawa Timur bukan sekadar acara biasa. Kegiatan ini menjadi langkah strategis dalam mencetak generasi muda yang cerdas, bijak, dan bertanggung jawab dalam menggunakan media sosial.

Dengan berbagai ilmu yang didapatkan, para peserta diharapkan mampu menjadi agen perubahan yang menyebarkan nilai-nilai positif di era digitalisasi ini.

Baca Juga :  UNU Blitar dan PCNU Kabupaten Blitar Resmi Luncurkan Gerakan Santri Kuliah di Hari Santri 2024